REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Jumat, (9/11) mendatang, tepat pukul 18.00 waktu setempat, American Society for Muslim Advancement (ASMA) bersama Cordoba Initiative dan The Interchurch Center menggelar acara peringatan tragedi 11 September 2001 bertajuk “Dalam Iktikad Baik: Cerita Tentang Harapan dan Kegembiraan di kantor pusat, The Interchurch Center.
Hadir dalam acara tersebut para filantropis terkemuka New York, pemimpin agama dan warga sipil. Acara akan diisi kisah pengalaman dan kesaksian dari korban tragedy 11 September serta beragam usaha yang telah dilakukan berbagai pihak guna membangun sebuah jembatan pemahaman yang sama ihwal tragedi.
Bertindak sebagai Presenter Pete Dominick, musisi dan aktivis, Salman Ahmad, Direktur New York Civil Liberties Union Donna Lieberman, wartawan majalah Time Bobby Ghosh dan lain-lain. Pendiri Cordoba Initiative dan Imam Masjid New York, Imam Feisal Abdul Rauf, Direktur Eksekutif Pusat Komunitas Yahudi, Rabi Joy Levitt dan Aliansi Injili Dunia , Geoff Tunnicliffe dijadwalkan memimpin doa antaragama.
"Sebagai bagian dari masyarakat Muslim New York, kami ingin menghormati adanya jembatan-bangunan ko-eksistensi damai yang terjadi dari berbagai latar belakang etnis, agama, dan budaya," kata Daisy Khan, Direktur Eksekutif sekaligus pendiri ASMA seperti dilansir prweb.com, Rabu (7/9).
Presentasi penghormatan, pengalaman dan kesaksian para korban dimulai dengan para korban dari keluarga Yahudi, keluarga Kristen dan Muslim. Presentasi disajikan dalam bentuk latar kaligrafi yang dibuat oleh Haji Noor Deen. Keikutsertaan Muslim dalam peringatan ini ingin menunjukan bahwa efek dari tragedi tidak hanya dirasakan satu agama saja melainkan semua agama.
Cerita Harapan dan Kegembiraan juga diisi dengan materi video antara penulis The Accidental Amerika Fekkak Mamdouh dan salah satu pendiri Pusat Peluang Restaurant New York, dan mantan komite pengarah untuk Jaringan Korban World Trade Center , Gerry Bogacz. Turut tampil video tentang Iman dan Puasa. Video itu menampilkan profil klub American Footbal yang sebagian pemainnya berisikan mayoritas Arab-Amerika.
Acara selanjutnya akan ditutup dengan refleksi music khusus bertajuk United We Stand yang dibawahkan Peter Yarrow Petrus, Paulus dan Maria.