Kamis 08 Sep 2011 17:18 WIB

Patut Diwaspadai, Dampak Penurunan Harga Minyak Dunia

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Harga minyak dunia
Foto: Reuters
Harga minyak dunia

JAKARTA - Pemerintah melakukan kajian dampak penurunan harga minyak dunia karena kebijakan utang AS dan negara-negara Eropa terhadap asumsi ekonomi dalam APBN Perubahan 2011. Asumsi harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) dalam APBN Perubahan ditetapkan sebesar 95 dolar AS per barel.

"Yang jatuh tajam itu yang WTI dan Brent, tetapi ICP kita belum terlalu turun. Jadi, harus dilakukan kajian," kata Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, di Kementerian Keuangan, Rabu (10/8).

Harga minyak mentah light sweet untuk pengiriman September 2011 sesuai kontrak utama New York pada Rabu (10/8) di perdagangan Asia tercatat 82,33 dolar AS per barel. Sedangkan, minyak mentah jenis Brent North Sea sebesar 105,65 dolar AS per barel.

"Yang kita juga mesti waspadai adalah kelihatannya harga yang jatuh dari minyak itu menunjukan msh ada spekulan komoditi," kata Agus. Sesuai dengan kesepakatan G20, negara-negara anggotanya berupaya mengendalikan spekulan atau pun institusi yang melakukan spekulasi di bidang komoditi itu.

Kondisi tersebut memungkinkan penerimaan negara melalui minyak dan gas berkurang karena harga minyak menurun. Harga gas mengalami peningkatan dan memberikan nilai lebih pada penerimaan. Menurut Agus, kalau hanya melihat harga naik dan turun, itu tidak terlalu besar manfaat, tapi kalau digabung dengan gas,masih bisa memberikan tambahan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement