REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG - Kapolsek Lembang, AKP Lukman Hakim mengaku belum menerima laporan dari warga masyarakat terkaitnya hilangnya pelajar SMA swasta Bandung sejak Kamis (8/9) sore. "Saya belum menerima laporan dari anak buah saya. Tapi, kalau memang warga yang bersangkutan sudah melapor pasti akan kami tindak lanjuti laporan tersebut," kata AKP Lukman Hakim saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat.
Hal yang sama pun disampaikan oleh Kanitreskrim Polsek Lembang, AKP Agus Wahidin. Menurutnya, dirinya seharian kemarin ada di kantor dan hingga hari ini belum menerima laporan dari warga yang mengaku putrinya hilang diculik oleh seseorang.
Dia mengatakan, berdasarkan sepengetahuannya, di sekitar wilayah Lembang tidak ada kelompok-kelompok yang mencurigakan seperti yang dituduhkan ibu korban. "Semuanya baik-baik saja. Dan di wilayah kami tidak ada hal-hal aneh seperti kelompok NII (Negara Islam Indonesia) segala. Kalau ada yang melapor, pasti akan kami tindak lanjuti langsung.
Sebelumnya, Yuli Yuniar Nugrahawati mengkhawatirkan utrinya, Shafa Fauziyah, yang tak pulang sejak kemarin. Padahal saat ditelepon, Shafa mengaku sudah dalam perjalanan pulang.
Yuli menduga putrinya hilang akibat diculik oleh kelompok NII. Pasalnya, sebelumnya anak sulungnya menghilang, kata temannya sempat berkomunikasi dengan seseorang dari kelompok pengajian di Pusdai (Pusat Dakwah Islam) di Kota Bandung.
"Dan dia memang selama ini ikut kerja kelompok belajar di Pusdai. Tingkah lakunya sih tidak ada yang mencurigakan. Hanya saja, saya yakin pelaku penculikan anak saya dari kelompok NII," ujarnya.
Sebelumnya, Shafa Fauziyah (15), siswi SMA Alfa Century hilang kontak dengan pihak keluarga sejak Kamis (8/9) pukul 15.30 WIB. Pihak keluarga menduga anak perempuan itu disekap dengan cara dihipnotis terlebih dahulu.