REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Kwan-jin mengagumi ketangguhan kapal latih taruna TNI Angkatan Laut KRI Dewaruci. "Ini kapalnya pakai mesin?. Karena kapal ini sudah melakukan beberapa kali muhibah keliling dunia," katanya, kepada Direktur Utama PT PAL Harsusanto yang mendampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Jumat.
Pertanyaan itu pun dijawab Dirut PT PAL "Pakai, kapal ini sudah menggunakan mesin,". Mendengar itu. Menhan Korsel Kwan-Jin pun berdecak kagum.
Usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama pertahanan RI-Korsel, Kwani-jin didampingi Menhan Purnomo menyaksikan miniatur beberapa alat utama sistem senjata produksi dalam negeri yang terpajang di lobi kementerian pertahanan.
Kwan-Jin pertama menyaksikan pesawat CN-235 dan helikopter Super Puma buatan PT Dirgantara Indonesia. Didampingi beberapa stafnya, ia juga melihat miniatur amunisi, senapan serbu 1 dan 2, serta produk-produk PT Pindad lainnya.
Menhan Korsel juga melihat miniatur produk PT PAL seperti LPD dan Korvet. Selanjutnya Menhan Purnomo mengajak mitranya untuk melihat miniatur KRI Dewaruci.
Dirut PT PAL Harsusanto menjelaskan KRI Dewaruci dibuat pada 1952 oleh HC Stulchen dan Sohn Hamburg, Jerman dan pertama kali diluncurkan pada 24 Januari 1953. Pada Juli 1953, kapal tersebut dilayarkan dari Jerman ke Indonesia oleh taruna dan kadet AAL untuk menjadi kapal latih calon perwira TNI AL.
Kapal dengan panjang 58,30 meter, lebar lambung 9,50 meter, draft 4,50 meter, dan bobot mati 847 ton itu, telah dilengkapi dengan sistem navigasi canggih dan komputerisasi.
Kapal tipe "Barquentin" ini memiliki tiga tiang utama dengan 16 layar. Selain itu, kapal tersebut dilengkapi mesin berkekuatan 986 PK diesel dengan kecepatan maksimal 10,5 knot.
"Kapal ini merupakan kapal latih taruna Angkatan Laut Indonesia. Dan merupakan kapal tipe "Barquentin" satu-satunya di dunia yang masih tersisa," kata Harsusanto.
Mendengarkan "kisah" KRI Dewaruci, Menhan Korsel pun mengatakan "Kalian, Indonesia, pasti sangat bangga memilikinya,".