REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH--Kalangan ulama meminta aparat kepolisian mengusut tegas tersangka pemukul seorang khatib yang sedang menyampaikan khutbah pada pelaksanaan shalat jumat di masjid Raya Keumala, Kabupaten Pidie Provinsi Aceh.
"Apapun alasannya, tindakan itu tidak bisa dibenarkan dan telah melecehkan syariat. Saya meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas pelakunya," kata Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk Faisal Aly di Banda Aceh, Jumat malam.
Hal itu disampaikan menanggapi pemukulan terhadap Tgk Saiful Bahri, khatib shalat Jumat di masjid Keumala Kabupaten Pidie pada Jumat (9/9).
Menurut Faisal, jika memang penceramah itu menyampaikan hal-hal yang mungkin tidak bisa diterima atau merugikan orang lain maka tindakan tersebut seharusnya dilaporkan kepada aparat berwajib.
"Yang memprihatinkan adalah insiden tersebut dilakukan pelaku saat khatib sedang menyampaikan khutbah dan di dalam masjid. Tindakan itu memalukan dan tidak pernah terjadi sepanjang sejarah di Aceh," kata dia menjelaskan.
Ia menjelaskan bahwa penyampaian khutbah menjelang pelaksanaan shalat Jumat itu adalah ibadah. Artinya, tindakan pelaku juga telah mengganggu ibadah orang lain yang sangat tidak bisa diterima.
Sementara itu, beberapa waktu lalu juga pernah terjadi penurunan paksa terhadap penceramah yang sedang menyampaikan ceramahnya di Pidie.
Informasi lain menyebutkan, pihak kepolisian Polres Pidie telah meminta keterangan dari korban Tgk Saiful Bahri terkait dengan aksi pemukulan sejumlah orang terhadap dirinya.
Akibat pemukulan dan penggeroyokan itu, Tgk Saiful Bahri mengalami luka robek di bagian pelipis kanan, sehingga harus dijahit.