Ahad 11 Sep 2011 13:35 WIB

Polri Terlalu Lama Usut Kasus Surat Palsu MK

Rep: c13/ Red: cr01
Surat palsu MK (Ilustrasi).
Foto: starbrainindonesia.com
Surat palsu MK (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Partai Demokrat (PD) mendesak Polri segera menyelesaikan kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi (MK). Wakil Ketua Umum PD, Max Sopacua, mengakui penyidik sangat lama menyelesaikan kasus tersebut.

Pasalnya, sejak dilaporkan pada Februari 2010 oleh Ketua MK Mahfud MD, hingga kini kasus tersebut belum juga kelar penyidikannya. Meski begitu, pihaknya membantah melakukan intervensi terhadap Polri agar Andi Nurpati tidak dijadikan tersangka. Max sadar, publik menilai kasus surat palsu tidak melihat Andi Nurpati semata, melainkan PD secara keseluruhan.

Hal itu berdampak pada citra partai yang jatuh di mata masyarakat. Namun ia menegaskan kesalahan bukan pada partainya, melainkan kinerja Polri dalam mengusut kasus itu yang seolah-olah PD dianggap menggantung kasus surat palsu MK. Pihaknya mendesak penyidik untuk melakukan klarifikasi bahwa tidak ada permainan dalam kasus yang diduga kuat melibatkan Ketua Divisi Komunikasi dan Informasi PD itu.

Pasalnya, di internal PD tidak ada aturan atau niatan untuk saling melindungi dan mencoba mengulur waktu agar kader partainya tidak jadi tersangka. "Posisi Andi Nurpati belum jadi tersangka karena Polri belum punya data. Jadi, ini tidak ada permainan atau tekanan dari Demokrat," kata Max, Ahad (11/9).

Max menekankan, di era terbuka seperti sekarang, sangat sulit menutup-nutupi sebuah kasus. Sebab masyarakat, LSM, dan media ikut mengontrolnya. Karena itu, ia menyimpulkan penetapan tersangka yang hanya berasal dari pegawai MK karena penyidik belum memegang data cukup untuk menetapkan tersangka lain di luar MK.

Dalam kasus surat palsu MK, Max mengatakan partainya diserang habis-habisan oleh partai lain. Hal itu dinilainya wajar, sebab sebagai partai pemenang Pemilu 2009 dan pemilik kekuasaan, maka partai lain berupaya ingin merontokkan juara bertahan. Karena itu, ia tidak heran partai lain memanfaatkan momen itu untuk menghajar PD. "Kami tetap tegar. Kami juara bertahan, we are the champions. Jangan heran, partai terbesar ini diserang," kata Max.

Juru bicara MK Akil Mochtar semakin pesimis kasus surat palsu MK menjerat mantan anggota KPU Andi Nurpati selaku pengonsep surat, maupun pengguna surat, yakni caleg Partai Hanura Dewie Yasin Limpo.

Meski mengakui pendapat itu baru sebatas asumsi, namun arah penyidikan sudah bisa ditebak dan Polri berupa mengincar pegawai MK saja. "Info yang kami dengar seperti itu. Dan kenyataannya kalau dilihat kinerja penyidik memang mengarah pada upaya untuk melindungi orang-orang tertentu," kata Akil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement