REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pasukan tambahan dari Mabes Polri telah tiba di Ambon pada Senin (12/9) pagi tadi. Kedatangan pasukan tersebut untuk mencegah terjadinya kericuhan lanjutan di daerah itu.
"Kita menambah personil yang ditugaskan ke Ambon, sudah datang tadi pagi jam 04.00 pagi," ujar Kapolri, Jenderal Timur Pradopo, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (12/9).
Bantuan personil kepolisian akan menambah kekuatan pengamanan di sana. Jumlah bantuan sebanyak empat satuan setingkat kompi. Satu SSK terdiri dari sekitar 400 pasukan.
"Masih dipersiapkan lagi kalau ada dinamika," kata Kapolri.
Tambahan pasukan, lanjut Timur, untuk mencegah supaya kericuhan tersebut tidak berlanjut. Beberapa tindakan pencegahan yang dilakukan oleh aparat antara lain dengan melarang warga membawa senjata tajam dan senjata api.
Aksi ini dilakukan dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat. Selain itu, ada juga langkah-langkah mendamaikan antara pihak-pihak yang bertikai. "Pemerintah daerah sudah melakukan langkah-langkah itu. Kita memperkuat," terangnya.
Terkait jumlah tewas dalam kericuhan itu, Kapolri mengatakan datanya masih simpang siur. Sehingga, itu perlu dicek kembali berapa pastinya angka korban tewas.
"Masih dalam situasi yang simpang siur. Supaya tidak salah, itu nanti disampaikan resmi oleh Kadiv Humas," kata Kapolri. Pertikaian ini bermula dari kasus kecelakaan yang kemudian berubah menjadi persoalan SARA akibat provokasi oleh pihak-pihak tertentu.