REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktur Institut Titian Perdamaian, Mohamad Miqdad, menyampaikan Maklumat dari Majlis Latupati Maluku terkait kerusuhan Ambon yang sedang hangat saat ini. Maklumat tersebut dibacakan saat konferensi pers di kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) di Jl Borobudur Nomor 14 Menteng, sore tadi (12/9).
"Pesan itu disampaikan oleh Ketua Umum Majlis, Raja Amahusu dan Sekretaris Umum Raja Siri Sori Islam dalam pesan singkat kepada kami tadi pagi", ujar Miqdad. Majlis Latupati Maluku, kata dia, merupakan gabungan dari 880 raja negeri di Maluku yang dibentuk pada 2007 lalu.
Isi maklumat itu adalah, pertama, menghimbau kepada semua masyarakat adat di Maluku, khususnya di Kota Ambon, untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang menghancurkan tatanan adat dan budaya Maluku. Kedua, membantu Pemerintah Daerah dalam menjaga Kamtibmas dan menjamin keselamatan setiap masyarakat adat dalam beraktivitas di dalam wilayah hukum adat negeri masing-masing.
Ketiga, dalam maklumat itu Majlis Latupati meminta kepada masyarakat Maluku agar tidak memblokir jalan pada semua akses transportasi. Keempat, jika ada provokator atau penyebar isu-isu, baik melalui SMS atau dalam bentuk apapun, segera dilaporkan ke pihak berwajib.
Kelima, majlis meminta kepada aparat keamanan untuk menindak tegas siapa pun yang berusaha mengacaukan situasi. Terakhir, majlis itu berharap kepada semua media cetak dan elektronik, untuk menjunjung tinggi peace jurnalism dengan menyampaikan berita-berita yang sejuk dengan penuh kebersamaan.