REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Mantan menteri luar negeri era Taliban, Wakil Ahmad Muttawakil, menyatakan pemerintahnya pernah mengirimkan beberapa proposal pada pemerintah AS, menawarkan pengadilan bagi Usamah bin Ladin. Namun, katanya dalam wawancara eksklusif dengan Al Jazeera, pemerintah Bush tampat tak antusias.
Robert Grenier, pimpinan CIA di Pakistan mengakui adanya proposal itu. Namun, ia menyatakan AS menganggap tawaran untuk membawa Bin Ladin ke pengadilan hanya sebuah "tipuan" belaka. "Ide lain adalah bahwa [bin Ladin] akan dibawa ke pengadilan sebelum sekelompok Ulama di Afghanistan," katanya.
Ia menyatakan tak seorang pun dalam pemerintahan Bush menanggapi secara serius proposal itu. "Pasalnya, mereka tidak percaya Taliban dan kemampuan mereka untuk melakukan pengadilan yang mumpuni," katanya.
AS disebut-sebut sangat geram pada Alqaidah pasca-pemboman dua kantor kedutaan mereka di Kenya dan Tanzania pada tahun 1998.
Grenier mengatakan, wakil kejaksaan AS, Patrick Fitzgerald, mengunjungi Pakistan untuk membeberkan bukti keterlibatan bin Ladin dalam serangkaian pemboman di kedutaan AS.
"Dia bertemu dengan menteri dalam negeri Pakistan dan meyakinkan pemerintah Paksitan untuk membantu mencokok bin Ladin," katanya.
Namun Grenier tidak bisa mengingat apakah Fitzgerald bertemu dengan pejabat Taliban di Pakistan untuk membahas usulan mereka atau tidak.