REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Lewat situs blog pribadinya, Bambang Pamungkas kembali bersuara menanggapi isu boikot pemain timnas terhadap pelatih Wim Rijsbergen. Bepe, sapaan akrab Bambang Pamungkas, kali ini memberi judul tulisannya dengan menggunakan lirik Jay Z: "No I'd On The Track Let The Story Begin".
Bambang menuliskannya di situs blognya bambangpamungkas20.com. Di bagian terakhir tulisannya, striker Persija Jakarta itu mencatatkan empat poin sangat penting. Inilah isi lengkapnya.
9 September 2011, Sore Hari..
Saya mendapat kiriman beberapa artikel dari salah satu pemain yang berisi berita bahwa saya akan dipanggil oleh Ketua Komisi Disiplin, berkaitan dengan pertemuan saya dengan mantan pelatih tim nasional. Setelah membaca berita tersebut, sayapun menulis pesan via BBM kepada manajer tim nasional yang berisi:
"Boss kalo Komdis mau ketemu aku, sekarang posisiku di Singapore. Minggu depan baru balik Jakarta, minggu depan saya siap menghadap jika dipanggil."
Jawaban dari ujung sana adalah: “Ok beng, tapi belum ada tanda-tanda dari Komdis."
Ada beberapa hal yang menurut saya sangat penting dan harus digarisbawahi pada artikel ini, di antaranya adalah:
Pertama: Jika diperhatikan dari dialog saya dengan salah satu pemain yang menghampiri saya di bus, serta percakapan saya dengan salah satu sahabat saya yang juga seorang gitaris, dapat disimpulkan bahwa:
"Sebagai pemain, komitmen saya terhadap tim nasional tidak berubah sama sekali, masih seperti apa yang saya jabarkan dalam artikel “Sebuah Janji Ditengah Malam Yang Sunyi - Desember 2010”. Sehingga jika ada kabar saya termasuk salah satu dari 7 pemain yang berniat memboikot dari timnas, itu sebuah kesalahan yang sangat besar. Apalagi, kabar yang mengatakan saya yang memimpin mereka untuk melakukan hal tersebut”.
Kedua: Sekali lagi saya tegaskan di sini, bahwa pertemuan 3 pemain timnas dengan mantan pelatih timnas dan keputusan 7 pemain yang menyatakan keberatan bermain di bawah asuhan pelatih tim nasional yang sekarang, adalah dua hal yang sangat berbeda dan tidak ada keterkaitan antara satu dengan yang lain seperti yang saya jelaskan di artikel "Suatu Sore Di Roemah Rempah – September 2011”.
Ketiga: Ketidakpuasan pemain kepada pelatih tim nasional lebih dikarenakan komentar beliau setelah pertandingan yang sangat menyudutkan pemain. Bukan karena komentar keras sang pelatih di ruang ganti, bukan juga karena ada provokasi dari mantan pelatih tim nasional, yang memang tidak pernah terjadi.
Dan keempat: Dari 7 pemain yang sempat dikabarkan keberatan untuk kembali ke tim nasional, dua di antaranya saya tahu betul siapa orangnya. Satu pemain menyampaikan secara langsung di bus, sedangkan satu lagi mengirim pesan via BBM ke saya. Sedang 5 sisanya saya tidak ingin menebak-nebak, karena staf tim nasional hanya menyebut angka tanpa menyebut nama.
Akhir sekali "Selamat berlibur untuk kita semua".