REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jakarta menampung 46 calon TKI setelah penggerebekan di penampungan milik PT Citra Putra Indarab.
"Mereka dalam keadaaan sehat," ujar Kepala BP3TKI Jakarta, Delta, di Jakarta, Selasa.
Petugas Direktorat Pengamanan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) yang dipimpin Kasubdit Pencegahan TKI Ilegal BNP2TKI Kombes Pol Yunarlim Munir menggerebek rumah yang dijadikan penampungan TKI milik PT Citra di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (12/9) dan mendapati 79 perempuan calon TKI yang hampir tiga bulan belum diberangkatkan ke Arab Saudi untuk dipekerjakan sebagai penata laksana rumah tangga.
Mereka berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan NTB.
Ke-46 orang dari 79 orang itu minta dipulangkan ke daerah asal karena lelah dengan janji perusahaan apalagi pemerintah memberlakukan moratorium (penghentian sementara) penempatan TKI penata laksana rumah tangga ke Arab Saudi sejak 1 Agustus lalu sedangkan 33 orang lainnya tetap menunggu untuk bisa diberangkatkan ke luar negeri.
Para calon TKI itu, katanya, juga belum mengikuti pelatihan dan pembekalan akhir pemberangkatan, belum memiliki kartu tenaga kerja luar negeri (KTKLN) sebagai persyaratan mutlak yang harus dimiliki calon TKI sebelum diberangkatkan ke luar negeri setelah mengikuti pembekalan akhir pemberangkatan (PAP).
Namun keinginan 46 orang calon TKI untuk pulang ke kampung halamannya belum bisa dilakukan. Untuk sementara mereka tetap berada di penampungan BP3TKI untuk kepentingan pemrosesan berita acara pemeriksaan (BAP).