REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Selasa (13/9), mengatakan, serangan yang terjadi pada hari yang sama di dekat Kedutaan Amerika dan markas besar pasukan gabungan, Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF), di Kabul, tidak akan menghentikan peralihan keamanan dari tentara asing ke tentara Afghanistan.
Juru bicara Pentagon George Little mengatakan, "Peralihan tersebut akan berjalan sesuai rencana, ... Komitmen kami untuk warga Afghanistan dan untuk membangun kapasitas tentara, polisi, serta elemen penegak hukum Afganistan tetap kuat."
Gerilyawan melancarkan serangan di dekat Kedutaan Amerika Serikat dan markas besar ISAF sekitar pukul 13.30 waktu setempat. Mereka menyerang dengan menggunakan senjata api ringan dan granat berpeluncur roket, kata pejabat setempat. Pasukan Afghanistan dan pasukan gabungan membalas serangan tersebut. Pasukan gabungan membantu dengan serangan udara.
Sementara itu, Direktur CIA (Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat) David Petraeus dalam rapat gabungan antara Komite Intelijen Senat dan Parlemen Amerika Serikat memberikan kabar terbaru tentang penyerangan tersebut.
Dia mengatakan, Duta Besar AS untuk Afghanistan Ryan Crocker melaporkan bahwa semua anggota kedutaan telah didata dan tidak ada yang cedera. Empat warga Afghanistan terluka karena serangan tersebut dan seorang perempuan terluka dan dibawa ke rumah sakit di kamp ISAF.