REPUBLIKA.CO.ID,Pada laga di Camp Nou yang mentas Rabu (14/11) dinihari WIB, AC Milan acapkali terlihat menempatkan sepuluh pemain di garis pertahanan sendiri dan hanya menyisakan Alexandre Pato di depan kala Barcelona menguasai bola.
Akan tetapi, Adriano Galliani menegaskan hal itu pola seperti itu tak bisa disebut pakem ultradefensif khas Italia yang disebut dengan catenaccio. Diakuinya, Milan terpaksa lebih berkonsentrasi di pertahanan lantaran tekanan intens dari tuan rumah yang memang terkenal lihai mendominasi permainan.
Well, meski Barca unggul mutlak dari segi ball possession dan jumlah tembakan di laga perdana Grup H Liga Champions itu, nyatanya pertandingan sendiri berkesudahan dengan hasil imbang 2-2.
“Apa yang kami lakukan bukan catenaccio. Anda hanya terpaksa bertahan saat melawan Barcelona karena mereka sangat baik dalam menjaga bola. Anda jarang sekali memperoleh kans untuk menyerang,” ujar Galliani kepada La Gazzetta dello Sport.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: sport
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 4248
“Barcelona luar biasa dengan bola di kaki mereka. Mereka menikmati 70 persen possession dan kami tak mampu merebut bola dari mereka,” tambah wapres I Rossoneri itu.
“Namun demikian, lini pertahanan melakukan pekerjaan hebat, dan khusunya Thiago Silva serta [Alessandro] Nesta sangat impresif. Kami kewalahan menghadang Dani Alves, tapi itu berubah setelah diturunkannya [Urby] Emanuelson.”