Kamis 15 Sep 2011 20:58 WIB

Pimpinan DPR: Hindari Penyelewengan, Pembahasan Anggara Harus Transparan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Taufik Kurniawan, menegaskan demi menghindari munculnya kasus-kasus terkait penggunaan anggaran maka berbagai pembahasan yang terkait dengan uang rakyat harus dilakukan secara transparan.

"Janganlah kalau memutuskan soal uang rakyat seolah-olah dilakukan secara sembunyi-sembunyi, karena lambat laun pasti akan ketahuan," kata Taufik pada diskusi "Tuntaskan Kasus Suap Kemenakertrans," di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9).

Lebih lanjut Taufik meminta masyarakat agar tidak menyamaratakan semua anggota dewan jelek. Kasus suap di Kemenakertrans ataupun kasus di Kemenpora tidak bisa menjadi pembenaran bahwa semua anggota dewan jelek.

"Janganlah terus disamaratakan. Yang terpenting untuk persoalan ini adalah transparansi. Semuanya, harus ditransparansikan," katanya.

Karena itu, tambahnya, untuk antisipasi agar tidak terjadi lagi peristiwa seperti ini, maka semua harus dikembalikan dalam proses yang ada dan dilakukan secara transparan.

"Jadi kembalikan pada niat yang ada. Kalau niatnya tidak tulus akan selalu merasa kurang terus menerus. Kalau niatnya untuk mengemban amanah pasti akan baik jalannya," kata Taufik.

Kasus Sesmenpora maupun Kemenakertrans, tambahnya, bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

Ia juga mengusulkan sebaiknya setiap permasalahan yang menyangkut mitra kerja di tiap komisi bisa diselesaikan oleh komisi itu sendiri. Misalnya, kalau kasus Kemenakertrans, maka diselesaikan saja lewat panja.

"Karena komisi lebih mengerti mitra kerjanya. Tetapi jika memang pimpinan di Komisi IX sudah menyepakati untuk membentuk pansus dan meminta komisi lain untuk ikut campur, saya selaku pimpinan DPR bidang kesra ikut mendukungnya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement