REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dukungan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II juga diserukan oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie. Politisi Partai Demokrat yang juga menjadi Wakil SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat ini melihat sejumlah persoalan pribadi dan hukum yang melibatkan beberapa menteri di KIB II cukup dijadikan alasan reshuffle.
Persoalan pribadi dan hukum yang tidak ingin disebutnya, diakui Marzuki telah menghambat kelancaran pemerintahan yang telah dipimpin SBY sejak terpili pada 2004. "Pada masa kabinet kedua ini sudah waktunya bagi Presiden untuk melakukan perombakan untuk memperlancar jalannya kabinet," papar Marzuki usai melaksanakan salar Jumat di Masjid Baiturrachman DPR RI, Jumat (16/9).
Soal siapa yang menjadi perhatian SBY untuk dirombak, Marzuki menyerahkan kepada SBY untuk menyebutkannya kepada publik. Marzuki juga ikut menyayangkan masih ada manteri yang dipandangnya tak layak namun diberikan kesempatan untuk tetap menjabat sekalipun terlihat sebagai penyebab tersendatnya perjalanan pemerintahan. "Ada beberapa menteri yang dicoba lagi dan dicoba lagi."
Kabar dari dua pejabat Istana Kepresidenan dua hari terakhir menyiratkan kabar bahwa SBY akan segera melakukan perombakan kabinet yang dipimpinnya. Terlebih dua menteri -- Menakertrans Muhaimin Iskandar yang diduga terlibat isu suap Dana PPID Transmigrasi, dan Menteri Perumahan Rakyat, Suharso Manoarfa yang didugat cerai istri karena menikah kembali -- belakangan menjadi sorotan publik.