REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Pangeran Turki al-Faisal, mantan kepala Badan Intelejen Arab Saudi, memperingatkan Amerika Serikat terkait kemungkinan veto mereka atas Palestina di PBB.
Menurut dia, AS harus bersiap menghadapi situasi gawat bila veto kemerdekaan Palestina itu benar terjadi.
Pangeran Turki mengatakan, kemungkinan besar Arab Saudi akan menarik kerjasama mereka dengan AS bila Palestina gagal di forum PBB bulan ini.
"Hubungan khusus AS dan Arab Saudi akan dianggap sebagai racun oleh mayoritas warga Timur Tengah, Arab, dan kaum Muslim di seluruh dunia," kata Pangeran Turki.
"(Dengan demikian) mungkinkah Riyadh benar-benar mengambil jarak dengan Washington. Dan apakah AS mau mengambil risiko citranya rusak di mata Arab?" tambah Pangeran Turki.