REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Empat orang, termasuk tiga warga Malaysia tewas dan 118 orang luka-luka dalam tiga bom mobil berturut-turut di zona kehidupan malam kota wisata utama perbatasan Malaysia-Thailand, menurut laporan terbaru Sabtu.
Menurut Bangkok Biz Berita online, ledakan yang menewaskan tiga warga Malaysia itu terjadi pada Jumat malam di daerah Sungai Kolok, Narathiwat, dan di antara korban termasuk anak berumur tiga tahun.
Ledakan pertama terjadi sekitar pukul 18:55 waktu setempat Jumat di luar sebuah bar bir di kabupaten Sungai Kolok, Narathiwat.
Ketika polisi tiba di tempat kejadian untuk memulai penyelidikan, bom lain di sekitar 300 meter dari ledakan pertama menggema.
Kemudian, restoran terdekat dan bangunan yang berdekatan tercabik-cabik oleh bom ketiga yang disembunyikan di sebuah mobil yang diparkir di luar restoran.
Dari jumlah korban yang luka-luka, 75 orang diperbolehkan pulang, 43 dirawat di rumah sakit di Sungai Kolok, Yala dan Songkhla.
Tujuh dari mereka berada dalam kondisi kritis dan dua menerima perawatan medis di unit perawatan intensif, menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand.
Menurut polisi, bom lipat tiga itu menimbulkan kerusakan setidaknya 14 kendaraan, 10 toko dan satu hotel. Ledakan ketiga, yang paling mematikan, juga menyebabkan pemadaman listrik di kabupaten itu. Polisi mengatakan mereka memperkirakan bahwa sekitar delapan orang mengambil bagian dalam operasi itu.
Polisi mengecilkan kemungkinan bahwa insiden itu disebabkan oleh separatis, dan mencurigai itu dilakukan oleh sekelompok pedagang obat bius yang tidak puas dengan penumpasan baru-baru ini oleh polisi, kata Bangkok Biz Berita online.
Sejak kebangkitan pemberontakan di tahun 2004, sekitar terjadi 11.000 insiden kekerasan yang menghasut untuk memisahkan diri di provinsi yang mayoritas berpenduduk Muslim, yakni Yala, Pattani dan Narathiwat.
Sekitar hampir 5.000 orang tewas dan hampir 8.000 terluka. Wilayah tersebut dulunya adalah otonomi kesultanan Melayu Muslim yang dianeksasi Thailand yang mayoritas memeluk Buddha seabad lalu. Sejak itu pemberontakan sering terjadi.