Senin 19 Sep 2011 09:42 WIB

Di Wonogiri, PNS Dominasi Calon Jamaah Haji

Rep: edy setiyoko/ Red: Stevy Maradona
jamaah calon haji menuju Tanah Suci
Foto: Republika
jamaah calon haji menuju Tanah Suci

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Pegawai Negeri Sipil (PNS) mendominasi calon jamaah haji (Calhaj) selama kurun waktu tiga tahun belakangan. Tahun ini, tercatat 131 PNS dari total 418 jamaah yang berangkat ke tanah suci.

Berdasar klasifikasi yang dilakukan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri status profesi PNS mendominasi calhaj. Kebanyakan dari kalangan guru. ''Terutama guru yang telah lolos sertifikasi,'' tutur Ali Yatiman, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag, kemarin.

Ali Yatiman didampingi Humas Kantor Kemenag setempat, Mursyidi, mengatakan, banyak kalangan guru yang menunaikan ibadah haji setelah lulus sertifikasi. Mereka menunaikan ibadah haji sebagai bentuk rasa syukur setelah memperoleh tambahan penghasilan dari tunjangan profesi guru.

Memang, selama tiga tahun belakangan ini, banyak guru di Kabupaten Wonogiri yang menunaikan ibadah haji. Sebelumnya, klasifikasi jamaah haji lebih variatif. Dulu, kebanyakan kalangan swasta, atau pengusaha sukses. Kalau PNS kebanyakan pejabat teras. Tapi, kali ini kalangan PNS biasa.

Sebagai gambaran, Calhaj tahun ini tercatat 131 PNS guru, 48 pedagang, 49 ibu rumah tangga, 86 pegawai swasta, 27 petani dan nelayan, enam orang BUMD, dua orang TNI/Polri, tiga pelajar, dan 64 orang bekerja bidang lain.

Calhaj dari Kabupaten Wonogiri tercatat 2.623 orang yang masuk daftar tunggu. Sementara, pendaftar setelah Juli 2012 baru bisa terlayani berangkat haji 2018. Untuk pemesanan kursi harus menyiapkan dana titipan ONH (Ongkos Naik Haji) Rp 25 juta. Terkait dengan kuota jamaah haji tahun ini beda dengan sebelumnya, dibagi tiap propinsi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement