REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Koalisi pimpinan NATO di Afghanistan, Kamis (22/9) mengatakan, pihaknya menewaskan seorang komandan Taliban. Tokoh tersebut menjadi sasaran operasi yang digelar setelah jatuhnya helikopter AS yang menewaskan 30 tentara Amerika bulan lalu.
Qari Tahir tewas oleh serangan udara Selasa di provinsi Wardak, Afghanistan tengah, kata militer. AS mengatakan bulan lalu, bahwa pihaknya telah membunuh orang-orang yang berada di belakang jatuhnya helikopter itu, namun seorang pejabat senior pemerintah Afghanistan mengatakan kepada AFP bahwa Tahir yang telah menjebak dengan memikat pasukan AS ke lokasi kejadian dengan petunjuk mereka pergi ke pertemuan Taliban.
"Satu serangan udara jitu menewaskan pemimpin Taliban Qari Tahir setelah pasukan keamanan menemukan lokasi Tahir dan rekan-rekannya, di sungai kering di kabupaten Sayd Abad," kata pernyataan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO.
"Tahir adalah pemimpin puncak Taliban di Lembah Tangi dan target dari operasi gabungan sebelumnya pada 5 Agustus yang mengakibatkan hilangnya helikopter CH-47 Chinook bulan lalu. "Dia memimpin sekelompok pejuang pemberontak di seluruh lembah itu dan dikenal karena menggunakan bom pinggir jalan dan roket untuk mengintimidasi penduduk lokal."
Kecelakaan helikopter AS bulan lalu menewaskan 38 orang termasuk 30 tentara AS. Duapuluh lima di antaranya adalah pasukan khusus. Ini adalah kerugian terbesar yang diderita asukan internasional sejak invasi pimpinan AS di Afghanistan, untuk menggulingkan rezim Taliban sepuluh tahun lalu.
Para pejabat Afghanistan, yang berbicara tanpa bersedia disebut jatidirinya kepada AFP, mengatakan helikopter itu ditembak jatuh. Tahir dilaporkan membuat jebakan untuk memikat pesawat itu ke lokasi kejadian.