REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN - Kekeringan lahan yang terjadi di Indonesia hanya bersifat lokal dan tidak terjadi secara menyeluruh di wilayah Bumi Nusantara, kata Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi.
Usai membuka acara rapat regional dewan ketahanan pangan Kabupaten/Kota tahun 2011 wilayah Timur di Banjarmasin, Kamis, Bayu mengatakan, curah hujan untuk wilayah Indonesia dalam kurun waktu 25 tahun terakhir masih tergolong normal.
"Jika ada wilayah yang kekeringan di Indonesia itu hanya bersifat lokal karena tidak semua titik penghasil pangan mengalami kekeringan. Sehingga penanganan kondisi juga harus secara lokal atau kewilayahan," kataya.
Ia menjelaskan, maksud harus ditangani secara lokal yaitu dengan melakukan pencegahan secara lokal seperti membuat tempat penampungan air, tanggul-tanggul, membuat sumur-sumur galian yang lebih dalam dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu tidak ada kekhawatiran bencana kekeringan melanda Indonesia karena dapat diatasi secara lokal dengan melakukan langkah-langkah pencegahan kekeringan.
Dengan adadnya rapat regional dewan ketahanan pangan Kabupaten/Kota tahun 2011 wilayah Timur diharapkan dapat memperoleh berbagai ide-ide yang dapat memacu peningkatan sektor pangan.
Rapat regional dewan ketahanan pangan Kabupaten/Kota tahun 2011 wilayah Timur melibatkan daerah-daerah yaitu Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam hal peningkatan produksi pangan yaitu dengan menjaga proses produksi yang sudah terjadi dengan sebaik-baiknya. Selain itu membuat langkah-langkah tambahan yaitu memperluas bibit unggul bersertipikat dikawasan penghasil pangan serta penanangan pasca panen produksi pangan.
Dua hal tersebut sangat cocok untuk diterapkan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) karena Kalsel merupakan lumbung pangan setidaknya untuk wilayah Kalimantan, kata Bayu.