REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA- Bentrokan tidak seimbang terjadi antara ratusan siswa SMAN 6 Jakarta dengan kelompok wartawan yang berjumlah sekitar 20 orang pada Senin (19/9) lalu. Wakapolri, Komjen Pol Nanan Soekarna pun berharap hal ini menjadi tawuran terakhir bagi sekolah yang terletak di Jalan Mahakam tersebut. "Mari kita kaji bersama kenapa anak-anak SMAN 6 suka tawuran. Sejak saya masih SMA, (SMAN 6) memang sudah sering berantem, tetapi dulu berantemnya //gentle//. Kalau bisa ini yang terakhir lah," tandas Wakapolri, Komjen Pol Nanan Soekarna saat ditemui di PTIK, Jakarta, Kamis (22/9).
Nanan menambahkan bentrokan yang terjadi antara siswa SMAN 6 Jakarta dengan kelompok wartawan ini harus dikaji penyebabnya. Masalah bentrokan tersebut, menurutnya sangat penting untuk menjadi pembelajaran ke depannya agar tidak terulang kejadian yang sama.
Ia juga menegaskan siapa pun pihak yang bersalah, tetap harus ditindak secara hukum. Mengenai isu adanya anak pejabat yang terlibat pemukulan terhadap wartawan, ia mengatakan harus tetap dihukum. Bahkan harus dihukum berat karena seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat. "Ada anak saya kek, anak polisi kek, anak pejabat kek harus lebih berat hukumannya. Ya berat dong, harusnya kan dia justru memberikan contoh dan tauladan," tegasnya.