Kamis 22 Sep 2011 19:05 WIB

Wakapolri: Dulu Berantemnya Gentle

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Rahmat Santosa Basarah
tawuran SMAN 6
tawuran SMAN 6

REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA- Bentrokan tidak seimbang terjadi antara ratusan siswa SMAN 6 Jakarta dengan kelompok wartawan yang berjumlah sekitar 20 orang pada Senin (19/9) lalu. Wakapolri, Komjen Pol Nanan Soekarna pun berharap hal ini menjadi tawuran terakhir bagi sekolah yang terletak di Jalan Mahakam tersebut. "Mari kita kaji bersama kenapa anak-anak SMAN 6 suka tawuran. Sejak saya masih SMA, (SMAN 6) memang sudah sering berantem, tetapi dulu berantemnya //gentle//. Kalau bisa ini yang terakhir lah," tandas Wakapolri, Komjen Pol Nanan Soekarna saat ditemui di PTIK, Jakarta, Kamis (22/9).

Nanan menambahkan bentrokan yang terjadi antara siswa SMAN 6 Jakarta dengan kelompok wartawan ini harus dikaji penyebabnya. Masalah bentrokan tersebut, menurutnya sangat penting untuk menjadi pembelajaran ke depannya agar tidak terulang kejadian yang sama.

Ia juga menegaskan siapa pun pihak yang bersalah, tetap harus ditindak secara hukum. Mengenai isu adanya anak pejabat yang terlibat pemukulan terhadap wartawan, ia mengatakan harus tetap dihukum. Bahkan harus dihukum berat karena seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat. "Ada anak saya kek, anak polisi kek, anak pejabat kek harus lebih berat hukumannya. Ya berat dong, harusnya kan dia justru memberikan contoh dan tauladan," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement