Jumat 23 Sep 2011 08:24 WIB

Turki Kecam Usul Sarzoky Palestina Sebagai Negara Nonanggota

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc mengecam usul Presiden Prancis Nicolas Sarkozy agar PBB memberikan status Palestina sebagai negara nonanggota, dan bukan merupakan anggota penuh.

"Tampaknya negara-negara tertentu tidak mengubah ide-ide mereka, karena pengaruh Israel," kata Arinc kepada para wartawan di Brussels.

"Apa yang Sarkozy katakan tentang Palestina adalah setara dengan apa yang telah dikatakan tentang Turki, ketika ia mengusulkan bahwa Turki tidak menjadi anggota penuh dari Uni Eropa," tambahnya.

Prancis dan Jerman mengusulkan bahwa Turki memiliki "kemitraan alternatif" dengan Uni Eropa, sesuatu yang selalu ditolak Ankara dalam perjalanan perundingannya untuk menjadi anggota penuh Uni Eropa.

Soal permintaan Palestina kepada Dewan Keamanan PBB untuk menjadi anggota penuh PBB, Arinc mengatakan: "Saya berharap bahwa usul Palestina untuk menjadi anggota penuh akan diterima oleh Dewan."

Pada Rabu, dalam sebuah pidatonya di Majelis Umum PBB, Sarkozy menyerukan pada PBB untuk mengakui Palestina sebagai negara nonanggota, meningkatkan statusnya sebagai pengamat dan menentang permintaan Palestina untuk menjadi anggota penuh.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, dalam pidatonya di majelis itu, Kamis mengatakan masyarakat internasional "mendesak" kepada Israel untuk berdamai dengan Palestina.

Hubungan diplomatik Turki dengan Israel telah terus memburuk sejak serangan komando Israel pada armada bantuan kemanusiaan Turki menuju ke Gaza Mei 2010, yang mengakibatkan sembilan pegiat kemanusiaan Turki tewas.

Awal bulan ini, Turki mengusir duta besar Israel, membekukan hubungan militer dan transaksi perdagangan pertahanan serta mengancam untuk mengirim kapal perang guna mengawal setiap Kapal Turki yang berusaha untuk mencapai Gaza yang dikuasai Hamas.

Masyarakat internasional berusaha memasuki Gaza, yang rakyatnya menderita kelaparan dan kesulitan akibat pengepungan oleh Israel, untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan. Tetapi tentara negara Yahudi itu menyerang armada-armada bantuan kemanusiaan di lautan internasional sebelum memasuki Gaza.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement