REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Pramugara Indonesia yang tewas di Jeddah, Arab Saudi, Jofan Sonjaya Swid lambat dipulangkan ke Indonesia padahal penyebab kematiannya sudah diketahui. "Kami meminta agar anak saya secepatnya dipulangkan ke Indonesia, karena penyebab kematian di Saudi Arabia sudah diketahui," kata Sjafei Swid, ayahnya Jofan di Tangerang, Banten, Jumat malam.
Menurut dia, anaknya yang bekerja sebagai pramugara pada maskapai penerbangan Phuket Air meninggal pada Rabu (21/9) pagi, tapi sampai saat ini belum juga ada kabar dari perusahaan atau aparat Kementerian Luar Negeri untuk menanganinya. Namun Sjafei menduga bahwa anak sulung dari tiga bersaudara itu meninggal akibat serangan jantung, darah tinggi atau karena benturan pada kepala.
Warga Jalan Subur V Nomor 24 RT 04/01 Perumahan Pondok Makmur, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang itu berharap anaknya segera dikembalikan. Padahal rekan korban di Jeddah yang mengetahui meninggalnya sudah menyampaikan pesan melalui telepon selular, bahwa Jofan telah dimandikan.
Meski begitu, Sjafei juga telah mengirimkan faksimil ke petugas maskapai penerbangan itu di Jeddah pada Rabu (21/9) pukul 19.00 waktu setempat. Bahkan pengiriman faksimil itu telah diketahui aparat RT dan RW serta Kelurahan setempat serta dibubuhi materai.
"Anak saya terlalu lama disimpan di sana, kapan lagi mau dipulangkan ke Indonesia, ada apa," kata Syafei. Dia berharap bahwa masalah ini dapat ditangani oleh aparat KJRI Jeddah supaya mayat cepat datang ke Indonesia.