Sabtu 24 Sep 2011 11:24 WIB

Netanyahu: PBB Ruang Gelap Bagi Israel!

Netanyahu
Foto: telegraph.co.uk
Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID,Perdana Menteri rezim Zionis Israel Benjamin Netanyahu menyebut Majelis Umum PBB sebagai ‘ruang gelap' bagi Israel. Menyikapi pemimpin Otoritas Ramallah Mahmoud Abbas yang mengusulkan secara resmi berdirinya negara merdeka Palestina di Majelis Umum PBB, Netanyahu mengatakan negara Palestina hanya bisa dicapai melalui perundingan dengan Israel.

 

"Palestina harus terlebih dulu membuat perdamaian dengan Israel, baru kemudian mendapatkan negara mereka,"tegasnya.

Perdana menteri Israel juga mengundang Abbas untuk mengarahkan perundingan tanpa penundaan di New York. "Mari kita bertemu hari ini di PBB," kata Netanyahu.

Seruan pejabat teras Israel ini untuk memulai kembali apa yang disebutnya sebagai pembicaraan damai, datang di saat Tel Aviv menolak membekukan kegiatan pembangunan distrik Zionis Israel di wilayah Palestina yang diduduki.

Mahmoud Abbas secara resmi mengajukan tawarannya untuk pengakuan negara merdeka Palestina kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Jumat (23/9). Abbas memutuskan untuk mendesak PBB mengakui keanggotaan negara merdeka Palestina setelah Israel menghancurkan semua upaya untuk mencapai perdamaian melalui perundingan.

"Semua upaya ini tulus dan perjuangan yang dilakukan oleh pihak-pihak internasional berkali-kali membentur dinding dari posisi pemerintah Israel, yang dengan cepat memupus harapan pada perundingan September lalu," katanya dalam sidang Majelis Umum PBB.

Dia juga menggambarkan ekspansi permukiman illegal Yahudi di wilayah Palestina sebagai penyebab utama runtuhnya perundingan damai. "Otorita Ramallah siap kembali ke perundingan, jika Tel Aviv menghentikan pembangunan permukiman Zionis,"tegasnya

"Tiba waktunya bagi Palestina diberi hak untuk disebut sebagai warga negara mereka sendiri,"tuturnya. IRIB/PH

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement