Sabtu 24 Sep 2011 18:36 WIB

Suriah TawarkanBarter BBM dengan Minyak Mentah

Rep: Devi Anggraini Oktavika / Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON - Suriah berusaha menghadapi dengan langkah lain sejumlah sanksi yang menghambat bisnis dengan perusahaan asing dengan cara barter minyak mentah dengan bahan bakar yang sangat dibutuhkannya untuk menjaga negaranya agar tetap berdiri, kata para pedagang pada Jumat (23/9).

Meskipun Uni Eropa telah berhenti melarang penjualan bahan bakar ke Suriah dengan alasan kemanusiaan, perusahaan-perusahaan menolak berpartisipasi dalam tender karena kini telah hampir mustahil untuk memberikan dan menerima pembayaran untuk bahan bakar melalui bank-bank internasional.

Minyak mentah Souedie ditawarkan dalam pertukaran untuk produk minyak yang diperlukan untuk menjalankan pembangkit listriknya yang berbahan bakar minyak, menjaga perekonomiannya dan mencegah gangguan yang meluas terhadap kehidupan sipil.

Salah satu pedagang minyak mentah katanya menolak untuk bernegosiasi. Ia menambahkan bahwa "tak seorangpun akan mengangkut minyak mentah."

Suriah harus mengimpor bensin, minyak gas, dan diesel karena gabungan 240.000 barel per hari kapasitas ditambah kapasitas dua kilang yang dikelola negara tidak mampu memenuhi permintaan.

Sebuah tender telah dikeluarkan untuk dua kargo minyak gas untuk pengiriman bulan depan, namun para pedagang mengatakan mereka tidak mungkin menemukan penjual yang bersedia mengambil risiko. Para pemasok bensin juga telah pergi.

"Kami tidak lagi memasok, ini sangat sulit. Mereka pasti ingin membeli, jika saja mereka bisa menemukan orang yang akan menjualnya," kata seorang pedagang sebuah produk. "Saya tidak berpikir ada pembeli, pemilik kapal kebanyakan tidak bisa menyentuhnya," kata seorang pedagang produk lainnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement