Ahad 25 Sep 2011 20:45 WIB

Muhammadiyah: Umat Muslim di Jatim Diimbau tak Terprovokasi Bom Solo

Rep: Nuraini/ Red: Chairul Akhmad
Seorang korbam bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton dilarikan ke unit gawat darurat RS DR Oen, Solo, Ahad (25/9).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Seorang korbam bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton dilarikan ke unit gawat darurat RS DR Oen, Solo, Ahad (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur mengimbau umat Muslim setempat agar tidak terprovokasi oleh peristiwa bom Solo, sehingga mengambil tindakan yang memecah-belah kehidupan beragama.

"Umat dan semua komponen bangsa jangan mudah terprovokasi," ujar Sekretaris PW Muhammadiyah Jatim, Nadjib Hamid, Ahad (25/9).

Dia menilai tindakan bom bunuh diri merupakan perbuatan konyol. Karena itu, pihaknya mengutuk keras tindakan bom bunuh diri yang melukai jemaat di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton Solo. "Tidak ada agama apa pun yang membenarkan (tindakan itu)," tegasnya.

Untuk mencegah tindakan serupa terulang, aparat keamanan seharusnya dapat sigap dan profesional. Aparat harus menjamin keamanan termasuk pada umat beragama yang sedang beribadah.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement