Senin 26 Sep 2011 10:58 WIB

Data Pelaku Bom Solo Sebelum dan Setelah Meninggal Mulai Dikumpulkan

Rep: Satya Festiani/ Red: Siwi Tri Puji B
Korban tewas diduga pelaku bom bunuh diri.
Foto: Twitter
Korban tewas diduga pelaku bom bunuh diri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Data sebelum meninggal (Antemortem) dan data setelah meninggal (postmortem) dari jenazah pengeboman bunuh diri Gereja Bethel Indonesia Sepenuh (GBIS) Solo akan dikumpulkan. "Sekarang sedang dalam proses itu (dikumpulkan)," ujar Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokes) Brigjen Pol dr Mosaddeq Ishaq di Rumah Sakit Polri Pusat Raden Said Soekanto, Senin (26/9).

Namun, ia tidak menjawab apakah korban telah dapat diidentifikasi atau belum.

Menurutnya, jenazah diotopsi dengan mengunakan prosuder internasional Disaster Victim Identification (DVI). Ia pun menegaskan saat ini jenazah masih dalam proses otopsi. "Jika sudah selesai akan kami buat press release," ujarnya.  

Jenazah pelaku bom bunuh diri telah tiba di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Senin (26/9) pukul 07.15 WIB. Rencananya jenazah akan langsung dilakukan otopsi dan diambil sampel DNA-nya.

Bom bunuh diri meledak di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah pada Ahad (25/9). Akibatnya pelaku langsung tewas di tempat dan melukai 27 orang lainnya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement