REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Kementerian Pendidikan Nasional akan meningkatkan kredibilitas ujian nasional dengan melakukan pengawasan secara ketat dan berlapis serta menindak tegas siapapun yang terlibat sebagai "tim sukses".
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdiknas, Prof Dr Khairil Anwar Nododiputro MS, Senin di Bogor mengatakan penyelenggaraan UN 2012 dititikberatkan pada tiga aspek, yaitu kualitas, akseptabilitas, dan kredibilitas.
Untuk mewujudkan ketiga aspek tersebut, Kemdiknas bertekad memberlakukan pengawasan secara ketat dan berlapis untuk mengeleminasi potensi-potensi kecurangan yang mungkin muncul.
"Siapapun yang terlibat dalam praktik kecurangan akan ditindak secara tegas. Apalagi kalau ada yang menjadi tim sukses UN akan dikenakan sanksi tegas berupa pemecatan," papar Prof Khairil Anwar Notodiputro di sela acara penutupan "Lokakarya Manajemen UN 2012: Peningkatan Kualitas, Akseptabilitas dan Kredibilitas Ujian Nasional" di Bogor.
Potensi munculnya "tim sukses" UN, terang Prof Khairil, dimungkinkan karena adanya konflik kepentingan terhadap hasil ujian. Pasalnya ada kepala daerah yang ingin mencapai angka kelulusan UN yang tinggi, sehingga membentuk "tim sukses."
Banyak pihak yang berkepentingan dengan hasil UN, sehingga sering terjadi konflik kepentingan, kata Prof Khairil. Sehingga bila pada UN 2012 muncul praktik "tim sukses" pihak Kemdiknas akan memberikan sanksi tegas berupa pemecatan.
Oleh karena itu, sejak dini Prof Khairil mengajak agar semua pihak mengedepankan kejujuran dan kredibilitas dalam penyelenggaraan UN demi mewujudkan mutu pendidikan terbaik sesuai harapan bersama.