REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) meningkatkan kewaspadaan di seluruh area umum, termasuk tempat ibadah pasca peristiwa bom bunuh diri di Solo, Jawa Tengah.
"Polda Metro Jaya meningkatkan kewaspadaan di seluruh area publik termasuk tempat ibadah," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar, di Jakarta, Senin (26/9). Baharudin mengatakan Polda Metro Jaya juga meningkatkan keamanan di sekitar obyek vital (obvit) dengan menempatkan sejumlah anggota.
Perwira menengah kepolisian itu, menyebutkan pimpinan kepolisian wilayah memiliki kewenangan, guna meningkatkan kewaspadaan keamanan. Baharudin menuturkan pimpinan kepolisian di wilayah, bisa juga memberlakukan peningkatan patroli maupun razia terhadap kendaraan, guna mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban.
Polda Metro Jaya memberlakukan siaga satu terhadap seluruh personil yang mencapai 31.000 orang agar anggota tidak meninggalkan tugasnya. Untuk itu akan diterapkan dua sistem pengamanan, yakni sistem terbuka melalui patroli dan penempatan personil pada beberapa lokasi, serta sistem tertutup melalui anggota tanpa seragam.
Pengamanan tersebut guna menelusuri potensi keberadaan jaringan yang berpotensi mengganggu keamanan dari luar Jakarta.
Sebelumnya, terjadi peledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegal Harjo, Jebres, Solo, Jateng, Minggu (25/9). Peledakan bom tersebut, menewaskan dua orang dan melukai 28 orang yang merupakan jemaat gereja itu.