REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Kapolrestabes Bandung Widodo Eko Prihastopo, mengatakan pihaknya memperketat penjagaan di 25 gereja yang berada diwilayah kerjanya. Langkah itu diambil sehubungan pelaku bom di gereja, Solo, Jawa Tengah, berasal dari Bandung.
"Saya belum mendapatkan informasi akan kepastian pelaku itu dari Bandung atau bukan karena belum ada perintah dari Mabes Polri," kata Widodo kepada wartawan, di Bandung, Senin (26/9), karena diduga pelaku bom gereja di Solo berasal dari Kota Bandung.
Menurut dia, untuk mengantisipasi akan terjadinya bom serupa di Solo dan Cirebon tersebut, pihak kepolisian di Kota Bandung melalui Polsek-Polsek yang ada untuk menjaga gereja di setiap wilayah terdekat dari Polsek tersebut.
"Saat ini rata-rata personel kita di setiap Polsek ada sekitar 90 personel sedangkan untuk penjagaan di ke-25 gereja tersebut kami akan menempatkan sesuai kebutuhan tetapi minimalnya 5-10 personel," jelasnya. Namun, Ia tidak mempublikasikan 25 gereja yang di maksud.
Kemudian, ia mengatakan, akan dilakukan lidik di seluruh tempat yang ada di Kota Bandung termasuk di jalur ke luar masuk masyarakat ke kota tersebut. "Kami selalu melakukan razia pada di setiap jalur masuk dan keluar yang ada di kota ini dan salah satunya juga seperti di stasiun," ungkapnya.
Dikatakan Widodo, penjagaan tersebut akan dilakukan terutama dalam setiap acara-acara yang dilakukan di gereja tersebut, seperti peringatan Misa. Sementara itu, Widodo mengatakan, pihaknya juga telah melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh lintas agama dan masyarakat untuk ikut bersama-sama membangun keamanan dan ketertiban di Kota Bandung.
Selanjutnya, ia mengatakan, pihaknya pun meminta pada masyarakat untuk segera melaporkan pada pihak Kepolisian apabila ada warga yang mencurigakan yang tidak dikenal, karena info tersebut merupakan titik awal antitipasi dalam menangani masalah teroris.