Senin 26 Sep 2011 14:43 WIB

ICIS : Cegah Bom, Libatkan Tokoh Lintas Agama dari Bawah

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekjen Internasional Conference of Islamic Scholars (ICIS) meminta Badan Nasional Pemberantasan Terorisme segera berkordinasi dengan Kementrian Agama dan Departemen Dalam Negeri untuk membuat program dari tingkat nasional hingga tingkat kabupaten/kota untuk mengumpulkan seluruh tokoh lintas agama.

Melalui rilisnya kepada Republika Jakarta, Senin (26/9), pelibatan tokoh tersebut untuk memberi peringatan kepada masyarakat tentang masalah yang menyangkut fundamentalisme agama,

ICIS menilai selama ini peringatan hanya lewat seminar di tingkat elite. Sehingga partisipasi masyarakat dan tokoh di tingkat akar rumput belum terkoordinasi dan hingga kini belum ada gerakan itu.

Menyangkut insiden bom berlangsung, tutur Hasyim, ia langsung menuju ke lokasi begitu mendengar kabar bom bunuh diri di gereja, Minggu sore (25/9). Ia juga segera menemui Kapolri, Kabareskrim, Kapolda Jawa Tengah, Walikota Solo, Kapolres, dan para pejabat setempat di lokasi kejadian. Ia menduga pelaku bom bunuh diri adalah pelaku lama sisa-sisa jaringan Cirebon yang mengebom.

Motifnya, menurut Mantan Ketua Umum PBNU itu, hanya membuat kekacauan dengan menggunakan isu SARA. Diduga aksi bom bunuh diri tersebut ditumpangi kepentingan yang lebih besar.

Ia mengkritik pula analisa BIN yang tidak tajam karena Undang-undang yang masih lemah. Karenanya, ia menyarankan agar UU anti terorisme harus dipertahankan, meskipun sekarang ini tumpul karena HAM. “ Belum ada strategi yang jitu dan koordinasi yang matang untuk pemberantasan terorisme,”katanya

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement