Selasa 27 Sep 2011 09:58 WIB

Komik Superhero Muslim, 'THE 99' Mengajak Anak Mengenal Sifat Allah

The 99, serial komik tentang superhero Muslim.
The 99, serial komik tentang superhero Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID,  Mengajari anak-anak tentang 99 Asma Allah, sebuah serial komik superhero Muslim telah mencuri perhatian internasional. "Saya sangant tertarik dengan orang ini," ujar seorang sutradara, Isaac Slotaroff.

"Ia telah mendorong gagasan sekuler ke dalam bagian sangat konservatif dari dunia." imbuhnya.

Solotaroff adalah sutradara yang telah membesut "Wham! Bam! Islam!". Itu adalah film dokumenter tentang buku serial komik mengenai superhero Muslim tadi yang ditulis oleh pria Kuwait.

Serial tersebut, diluncurkan oleh psikolog, Naif Al Mutawa pada 2006 silam dan memang ditujukan untuk mendidik anak-anak 99 Asma Allah. Dengan kekuatan batu ajaib setiap seri mengisahkan karakter dari beberapa negara dan satu karakter mengusung satu dari 99 nama Allah tersebut.

Sebagai contoh, Jabbar (si Perkasa) berasal dari Arab Saudi dan ia adalah karakter super kuat,

Hady (hidayah/petunjuk) adalah wanita London yang juga GPS berjalan. Sementara Darr (penimpa kemudharatan), adalah seorang pria dari St. Lous yang mampu merasukkan gelombang kesakitan kepada mereka yang berbuat jahat.

Serial komik ini mendapat tentangan keras dari dunia Arab. Saudi Arabia misal, menolak menyetujui komik itu beredar, namun pada musim gugur, sebuah jaringan televisi akan menayangkan seri animasi sesi pertamanya.

Sebagai tambahan, Carton Netwoork juga membeli hak tayang di Asia dan kartun tersebut akan ditayangkan di Australia dan Irlandia.

Didokumentasi lewat film

Para superhero Muslim tadi telah membuat sang sutradara, Solotaroff menoleh hingga mengabadikan dalam film dokumentasi.

"Pada akhirnya ini bukan hanya sekedar komik itu sendiri, film yang saya buat akan lebih kepada perjuangannya (si penulis komik, Mutawa) bagaimana ia berkonfrontasi untuk bisa membuat karyanya diakui," ujarnya.

Dalam filmnya, Solotaroff mengikuti perjalanan komik tersebut, dari konsep, penuangan gagasan ke realitas. Ia juga merunut jejak berbagai perlawanan yang dihadapi si komikus dari para pemuka dan pemimpin agama.

Penayangan komik itu juga mendapat penentangan kuat dari Amerika Serikat. Mutawa menuturkan beberapa orang di AS menyerangnya dengan mengatakan ia telah mempromosikan hukum syariah kepada anak-anak AS. Padahal ia telah memastikan bahwa agama tidak berperan besar dalam komikny atau animasinya.

Tahu lalu, perusahaan TV kabel AS, The Hub yang menayangkan Discovery hingga Hasbro telah membeli hak tayang animasi serial 99 Asmaul Husna tersebut. Namun hingga kini kartun tersebut belum juga nongol di layar kaca.

Solotaroff mengatakan ia ingin memproduksi dokumentasi yang seimbang terkait isu tersebut. "Sangat sulit untuk secara akar menentang THE 99, tapi Naif sendiri juga memiliki kegagalan," ujarnya.

"Dan sangat penting untuk menjaga objektivitas," ujarnya. Ia menekankan itulah aspek penting dari kisah penuturan. "Itu adalah keseimbangan."

sumber : Branford Patch
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement