REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Saud Al-Faisal, Senin (26/9), mendesak PBB agar menerima permintaan Palestina sebagai anggota penuh badan dunia itu dan mengakuinya sebagai negara merdeka.
"Sebagai akibat dari gangguan terhadap proses perdamaian dan pembangkangan Israel yang berlanjut, Kerajaan Arab Saudi menyeru semua negara anggota PBB untuk mendukung negara Palestina dengan perbatasan 4 Juni 1967 dan Jerusalem Timur sebagai ibu kota, dan memberinya keanggotaan penuh PBB," kata Al-Faisal.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi tersebut tak hadir langsung untuk membacakan pidatonya. Pernyataannya dikeluarkan secara tertulis pada akhir pidato tahunan Sidang Majelis Umum PBB di New York, Senin.
Pernyataan Al-Faisal akan menambah tekanan atas Washington, yang telah berikrar akan memveto permohonan keanggotaan Palestina di PBB, yang disampaikan Presiden Palestina Mahmoud Abbas kepada Sekretaris Jenderal PBB ban Ki-moon, Jumat.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bertemu Rabu guna menangani masalah itu di satu komite yang akan mengkaji dan menilai permohonan Palestina. Presiden Mahmoud Abbas telah mengatakan ia ingin dewan tersebut mengambil keputusan dalam waktu beberapa pekan, tapi para diplomat Barat mengatakan proses itu bisa memakan waktu jauh lebih lama lagi.