REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI - Rezim baru Libya masih harus mengkonfirmasi bahwa sebuah tempat yang ditemukan di Tripoli pekan ini adalah kuburan massal yang memuat lebih dari 1.700 tawanan yang dieksekusi pada 1996. Demikian kata seorang pejabat Dewan Transisi Nasional (NTC) pada Selasa (27/9).
"Saya tidak dapat menjamin 100 persen bahwa ada sebuah kuburan massal di sana,'' kata Salim al-Serjani, wakil kepala komisi NTC khusus pencarian orang-orang hilang. ''Tapi, kami telah menemukan tulang-belulang manusia. Saya tidak memiliki keraguan, saya melihatnya sendiri."
Para pejabat NTC --badan pemberontak yang kini memerintah Libya-- mengumumkan bahwa mereka telah menemukan kuburan massal yang memuat mayat orang-orang yang tewas di penjara Abu Salim yang terkenal di Tripoli. Laporan-laporan sejak itu muncul mempertanyakan kebenaran pernyataan itu. Ada yang menyebutkan bahwa beberapa dari tulang-belulang tersebut tampaknya berasal dari binatang.
Serjani mengatakan terlalu dini untuk mendapat kepastian apa yang telah dikuburkan di tempat itu. "Perlu lebih banyak lagi penyelidikan, lebih banyak waktu untuk dihabiskan guna memutuskan apakah itu kuburan massal," katanya.
Selama bertahun-tahun, kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional mendesak rezim Moammar Qaddafi untuk menjelaskan nasib para tawanan yang tewas di penjara itu dalam kerusuhan 1996.