REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Polisi menetapkan kondisi Kota Ambon, Maluku sebagai Siaga I setelah adanya empat bom dalam beberapa hari terakhir. Polisi masih mencari pelaku dan pembuat bom di Ambon yang diduga berbeda dengan pembuat bom bunuh diri di Solo dan Cirebon.
"Kami masih mencari pelaku dan pembuat empat bom di Maluku. Tapi bom tersebut berbeda tipenya dengan bom di Solo," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam yang ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/9).
Anton menjelaskan tipe bom di Ambon dengan Solo sangat berbeda dan diduga pelakunya pun berbeda. Pada bom di Ambon karakteristiknya bomnya hanya satu buah dengan diameter empat sentimeter dan panjang 10 sentimeter. Sedangkan bom di Solo merupakan bom 'cangklongan' yang dililitkan di pinggang dan terdiri dari beberapa bom pipa tipis.
Sampai saat ini pihaknya masih menyelidiki pelaku dan pembuat empat bom yang disebar di Kota Ambon, dua bom di antaranya meledak meski tidak menimbulkan korban jiwa. Polisi juga akan mendalami kelompok mana yang membuat bom-bom tersebut."Belum ada yang tertangkap. Masih didalami mereka dari kelompok mana," ujarnya.
Sebelumnya empat bom ditemukan di Kota Ambon yaitu bom di trotoar jalan Karang Panjang pada Kamis (22/9) dan Terminal Talake Mardika pada Sabtu (24/9) malam. Dua bom ini meledak dan tidak memakan korban. Dua bom lagi ditemukan lagi pada hari yang sama yaitu pada 26 September 2011 yaitu di Gereja Maranatha dan Gereja Anugerah.