REPUBLIKA.CO.ID,Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama menilai krisis ekonomi di negaranya dipicu oleh krisis ekonomi yang melanda negara Eropa. Obama Rabu (28/9) di Washington mengatakan, krisis ekonomi AS dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang dihadapi negara-negara Eropa.
Ia menjelaskan,"Tak diragukan lagi bahwa kami tengah melewati masa-masa sulit krisis finansial dan inflasi pasca inflasi besar ekonomi di dekade 30-an. Ini adalah krisis global dan tidak terbatas pada Amerika Serikat."
Presiden Amerika Serikat menambahkan, sebagian kesulitan yang dihadapi AS dalam beberapa bulan lalu berkaitan dengan sistem perbankkan dan finansial negara Eropa. Oleh karena itu, Eropa harus melakukan langkah-langkah efektif guna menyelesaikan krisis mereka.
Obama menekankan, transformasi di kawasan Timur Tengah mendongkrak harga minyak dan hal diperlukan kerjasama untuk menghadapi fenomena ini, namun masalah terpenting bagi AS adalah menjaga laju pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi warga yang kehilangan pekerjaan.
Barack Obama juga mengakui kelemahan pemerintahannya menciptakan lapangan kerja. "Antara tahun 2007-2008 kami kehilangan banyak lapangan kerja dan saat ini kondisi AS belum pulih serta angka pengangguran masih belum sesuai standar yang diharapkan. Angka pengangguran di AS masih tinggi," tegas Obama.