Kamis 29 Sep 2011 17:47 WIB

Pengacara Mashuri Sebut Kabareskrim Polri Lakukan Pembohongan Publik

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Polisi Sutarman, mengungkapkan penahanan tersangka Mashuri Hasan karena melarikan diri dalam pemanggilannya sebagai tersangka. Kuasa hukum Mashuri Hasan, Edwin Partogi pun menyebut Sutarman telah melakukan pembohongan publik.

"Pernyataan Sutarman itu kebohongan publik," kata Kuasa Hukum Mashuri Hasan, Edwin Partogi yang dihubungi Republika, pada Kamis (29/9).

Edwin menambahkan surat pemanggilan sebagai tersangka kepada Mashuri Hasan tidak pernah diterima kliennya. Polisi menetapan Mashuri Hasan sebagai tersangka dan langsung dilakukan penangkapan di Bandung serta ditahan di Bareskrim Mabes Polri.

Mashuri Hasan di Bandung tengah melakukan magang menjadi hakim di Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Ia menduga pernyataan Kabareskrim Polri, Komjen Pol Sutarman itu sebagai bentuk ketidakmampuan polisi untuk menahan Zainal Arifin Hoesein karena ada tekanan.

"Ini menunjukkan ketidakberdayaan Polri terhadap Zainal, sehingga menyatakan alasan yang tidak benar dan sangat menyimpang," tegasnya.

Perbedaan tindakan antara Mashuri Hasan dan Zainal Arifin Hoesein, menurut Kabareskrim Polri, Komjen Pol Sutarman, karena Mashuri dianggap tidak kooperatif. Mashuri Hasan melarikan diri saat ada pemanggilan sebagai tersangka sehingga dilakukan penahanan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement