Kamis 29 Sep 2011 19:53 WIB

Taman Nasional Gunung Ciremai Terbakar

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,KUNINGAN – Memasuki puncak musim kemarau, kebakaran kembali terjadi di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Kali ini, kawasan yang terbakar terletak di Blok Lambosir dan Blok Depok Lemoh, Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan.

Di kedua blok tersebut, luas kawasan yang terbakar mencapai sedikitnya sepuluh hektare. Di Blok Depok Lemoh, kawasan yang terbakar sekitar enam hektare, sedangkan di Lambosir, hingga pukul 16.00 WIB, telah mencapai empat hektare

Camat Cilimus, R Kuntjoro, menjelaskan, kebakaran pertama kali terlihat di kawasan Blok Depok Lemoh sekitar pukul 10.00 WIB. Warga yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA), langsung berupaya memadamkan titik sumber api. ‘’Warga bergotong royong memadamkan api dengan menggunakan metode sekat bakar,’’ ujar Kuntjoro.

Adapun yang dimaksud dengan metode sekat bakar adalah membuat pembatas dengan dahan pohon basah. Dengan cara itu, maka kobaran api tidak meluas. ‘’Kalau langsung pakai air sulit karena medannya sangat terjal,’’ kata Kuntjoro.

Namun, saat upaya pemadaman di Blok Depok Lemah masih berlangsung, kebakaran serupa juga terjadi di Blok Lambosir yang berjarak sekitar dua kilometer. Karenanya, warga yang dibantu petugas dari TNGC dan koramil setempat pun harus harus dibagi dua. Mereka berusaha memadamkan api di kedua blok tersebut.

Kuntjoro menerangkan, penyebab kebakaran hingga kini belum diketahui secara pasti. Namun, musim kemarau yang panjang menyebabkan ilalang di kawasan tersebut menjadi kering dan bergesekan tertiup angin. ‘’Gesekan itu akhirnya bisa menimbulkan percikan api,’’ tutur Kuntjoro.

Sementara itu, Kepala Desa Setianegara, Tono Sartono, menambahkan, upaya pemadaman lebih difokuskan di Blok Depok Lemoh. Pasalnya, blok tersebut merupakan kawasan hutan Pinus dan berlokasi di tengah gunung.

Hingga berita ini diturunkan, api telah dapat dikendalikan. Namun, warga dan petuasg masih terus bersiaga karena kepulan asap masih terlihat dari kejauhan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement