REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Iskandar Prasodjo alias Acoz usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (29/9), menerangkan kepada wartawan bahwa ia adalah seorang aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tidak bisa hidup tanpa proyek.
Ia mengakui bahwa kegiatannya di LSM adalah mencari proyek-proyek yang bisa mendanai kegiatan LSM. “Saya bingung ya soal pekerjaan saya. Saya hanya aktivis LSM. Tapi kan tahu sendiri, LSM hidupnya megap-megap makanya kita mencari proyek.” Kata Acoz ketika ditanya apa pekerjaan sesungguhnya di Kantor KPK, Jakarta, Kamis (29/9).
Namun demikian, Acoz membantah dalam kasus suap Program Percepatan Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT), pihakya yang lebih dulu meminta proyek. Menurutnya, dalam proyek itu, ia lebih dulu dihubungi untuk ikut andil dalam proyek itu. “Tapi saya membantah dengan sangat keras jika saya disebut makelar anggaran dalam proyek itu,” kata Acoz.
Seperti diketahui, nama Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Tamsil Linrung terseret-seret kasus dugaan suap di Kemenakertrans. Ada orang dekat Tamsil yang diduga menjadi makelar proyek berbau korupsi itu. Tamsil ikut kecipratan?
Salah satu tersangka kasus suap Kemenakertrans, Dharnawati melalui pengacaranya, menyebut keberadaan 3 makelar dalam kasusnya. Salah satu makelar bernama Acoz, disebut-sebut merupakan orang dekat Tamsil yang juga politisi PKS itu.