Kamis 29 Sep 2011 19:56 WIB

Mengaku hanya Mencari Proyek, Acoz Tolak Disebut Makelar Proyek

Rep: muhamad hafil/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Iskandar Prasodjo alias Acoz usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi  (KPK), Kamis (29/9), menerangkan kepada wartawan bahwa ia adalah seorang aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tidak bisa hidup tanpa proyek.

Ia mengakui bahwa kegiatannya di LSM adalah mencari proyek-proyek yang bisa mendanai kegiatan LSM. “Saya bingung ya soal pekerjaan saya. Saya hanya aktivis LSM. Tapi kan tahu sendiri, LSM hidupnya megap-megap makanya kita mencari proyek.” Kata Acoz  ketika ditanya apa pekerjaan sesungguhnya di Kantor KPK, Jakarta, Kamis (29/9).

Namun demikian, Acoz membantah dalam kasus suap Program Percepatan Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT), pihakya yang lebih dulu meminta proyek. Menurutnya, dalam proyek itu, ia lebih dulu dihubungi untuk ikut andil dalam proyek itu. “Tapi saya membantah dengan sangat keras jika saya disebut makelar anggaran dalam proyek itu,” kata Acoz.

Seperti diketahui, nama Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Tamsil Linrung terseret-seret kasus dugaan suap di Kemenakertrans. Ada orang dekat Tamsil yang diduga menjadi makelar proyek berbau korupsi itu. Tamsil ikut kecipratan?

Salah satu tersangka kasus suap Kemenakertrans, Dharnawati melalui pengacaranya, menyebut keberadaan 3 makelar dalam kasusnya. Salah satu makelar bernama Acoz, disebut-sebut merupakan orang dekat Tamsil yang juga politisi PKS itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement