REPUBLIKA.CO.ID,AMMAN--Khaled Meshaal, pemimpin kelompok Hamas yang memerintah Jalur Gaza, diperbolehkan masuk Jordania untuk mengunjungi ibunya yang sakit, lebih dari satu dasawarsa setelah ia dideportasi dari negara itu, kata pejabat, Kamis.
Itu adalah kunjungan kedua Meshaal ke Jordania sejak tindakan keras 1999, ketika kantor kelompok Palestina di Amman ditutup dan para pemimpinnya diusir karena dituduh melakukan kegiatan-kegiatan tidak sah. Ia menetap di Damaskus sejak 2001.
Meshaal diizinkan mengunjungi secara singkat ayahnya yang akan meninggal di Amman pada 2009. Pemakaman ayahnya berubah menjadi unjuk dukungan pada kelompok garis keras Palestina itu (Hamas).
Hamas memiliki banyak pendukung di kamp-kamp Palestina di Jordania, yang menampung jumlah terbesar pengungsi Palestina di luar Tepi Barat dan Jalur Gaza.