REPUBLIKA.CO.ID, BISHKEK - Hampir seperempat Masjid di Selatan Kirgistan akan ditutup. Alasan penutupan dikarenakan masjid tersebut tidak terdaftar secara resmi.
Ketua Komisi Negara Urusan Islam mengatakan komisinya telah berkordinasi dengan pejabat lokal guna menutup Masjid yang diketahui tidak terdaftar secara resmi. "Kami telah meminta pejabat lokal untuk menutup 177 Masjid tak berizin," paparnya seperti dikutip dari rfel.org, Jumat (30/9).
Saat dikonfirmasi, pejabat lokal Osh, wilayah tempat 177 Masjid yang ditutup berdiri, membenarkan adanya rencana terkait penutupan Masjid tersebut. Namun, pejabat lokal yang enggan disebutkan namanya, melihat tidak ada ancaman dari aktivitas masing-masing Masjid yang masuk dalam daftar rencana bakal ditutup itu.
"Kami tidak melihat adanya ancaman, sebab para imam yang terpilih memimpin Masjid merupakan penunjukan langsung pejabat lokal," katanya. Wilayah Osh, merupakan wilayah dengan akar Islam yang kuat. Di wilayah ini berdiri sebanyak 722 Masjid, termasuk Masjid yang hendak ditutup.
Sebelum rencana penutupan Masjid bergulir, umat Islam Kirgistan menghadapi tekanan lain berupa larangan berjilbab dan pengawasan aktivitas keagamaan. Langkah itu menyusul kebijakan serupa yang diberlakukan negara tetangga mereka, Tajikistan, Kazakhstan dan Azerbaijan.