REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pembukaan Pertemuan Nasional AIDS IV di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Senin (3/10) diwarnai dengan unjuk rasa yang dilakukan oleh konsolidasi masyarakat sipil penanggulangan HIV&AIDS (KOMAS-AIDS 2011), Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Masyarakat Peduli AIDS Banten, dan lain-lain.
Dari KOMAS-AIDS 2011 antara lain mengungkapkan adanya kasus ARV (Antiretroviral) kadaluarsa medio Juli dan Agustus 2011 di 25 RS rujukan di 10 Provinsi akibat distribusi obat yang tidak tidak bertanggungjawab.
''Saya menerima ARV pada bulan Agustus lalu, padahal kadaluarsanya juga Agustus 2011,''ungkap Caca dari aliansi Masyarakat Peduli AIDS banten pada //Republika// yang berada di depan pintu ruang Borobudur Hotel Inna Garuda.
Di Ruang Borobudur sedang dilakukan pembukaan pertemuan Nasional AIDS IV oleh Menko Kesra, Agung Laksono, yang didampingi oleh Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Nafsiah Mboi. serta Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X juga hadir dalam acara itu.
Sementara itu salah seorang perwakilan dari Perempuan Positif Indonesia mempertanyakan tentang adanya obat ARV sirup anak-anak yang sudah ada sejak tahun 2006 tetapi kenyataannya di lapangan tidak ada. Sehingga anak-anak mereka mendapat ARV untuk dewasa.
Mereka menuntut perhatian pemerintah dalam hal ini dan meminta kasus itu tak terulang lagi.