REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Kabarnya buronan atau Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Djoko Chandra, membangun hotel di salah satu daerah di Bali. Polri langsung membentuk tim khusus untuk mengusut kebenaran informasi tersebut.

"Kita sudah bentuk tim khusus untuk menyelidiki apakah hotel itu milik dia," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam yang ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (6/10).

Anton menambahkan kasus BLBI yang melibatkan Djoko Chandra bukan ditangani Polri, melainkan Kejaksaan Agung. Namun karena Djoko Chandra menjadi DPO, maka pencarian Djoko Chandra menjadi kewenangan Polri yang berkoordinasi dengan Interpol melalui International Criminal Police Organization (ICPO).

Polisi juga menduga aset dan kekayaan Djoko Chandra masih beredar di Indonesia namun diatasnamakan orang lain. Mengenai kabar adanya hotel yang berada di Bali, ia pun menduga diatasnamakan orang lain, bukan atas nama Djoko Chandra.

Mengenai kaberadaan Djoko Chandra saat ini, ia menduga masih berada di luar negeri. Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan Djoko Chandra, termasuk kepemilikan hotel di Bali, segera melaporkannya kepada pihak kepolisian.

"Kita juga berharap kalau ada masyarakat yang tahu segera melapor. Katanya (aset Djoko Chandra) pakai nama orang lain," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika