Jumat 07 Oct 2011 12:45 WIB

Ketika Aksi Damai Anti-Wall Street Hadapi Agresi Polisi: Siapa yang Kamu Lindungi!

Polisi dari NYPD berupaya membubarkan massa dan mengintimidasi dengan tongkat polisi
Foto: AP
Polisi dari NYPD berupaya membubarkan massa dan mengintimidasi dengan tongkat polisi

REPUBLIKA.CO.ID, Mereka berkata hal seperti ini tak pernah terjadi di Amerika, tapi inilah kenyataan di lapangan. Di jalanan Wall Street, tepat di jantung pasar keuangan paling agresif di dunia, dua ribu--sebagian besar pemuda--demonstran, berunjuk rasa menentang para korporat tamak.

Massa mencoba mendorong lewat barier yang dipasang polisi dan menguasai jalan ikonik tersebut. Tak diduga, NYPD memberi respon agresif, memukuli mereka dengan tongkat dan semprotan. Satu petugas dengan kemeja putih bahkan merangsek ke kerumunan massa serta memukul demonstran tanpa pandang bulu.

Udara penuh dengan aroma semprotan merica dan terdengar jerit dari arah massa demonstran. "Siapa yang kamu lindungi," teriak mereka bersamaan berulang-ulang. Generasi Obama mulai menerima jawaban buruk terhadap permintaan politik mendasar mereka, kebebasan mengeluarkan pendapat.

Protes ini bagian dari aksi Menguasai Wall Street atau 'Occupy Wall Street' yang kini telah berjalan hampir tiga pekan.

Demonstrasi serupa menentang ketidakadilan ekonomi merembet meluas ke kota-kota lain di AS dan banyak ribuan massa terlibat. Dua jam sebelumnya, di bawah kaca-kaca 'istana' Wall Street, 20 ribu pelajar, anggota buruh, aktivis dan warga yang marah meneriakkan kalimat ditingkahi drum "Rakyat bersatu tak bisa dikalahkan"

Begitu malam, tetabuhan drum para demonstran bergerak ke Plaza Liberty. "Kami di sini untuk berterima kasih," teriak pekerja yang terlibat dalam aksi menentang Verizon kepada para massa demonstran. "Kita harus kembali mengambil alih kota ini. Kita harus ambil alih negara ini dan yang paling penting, kita harus ambil kembali demokrasi."

Proses mengambil alih demokrasi, hanya saja, sangat jarang tanpa penderitaan. Menurut catatan terakhir, 23 orang telah ditangkap dalam demonstrasi damai di New  York. Sementara di Broadway, di perempatan Wall Street, pada demonstrator diseret paksa keluar dari kerumuman atau trotoar dan dibrogol secara kasar lalu dibawa oleh polisi.

Salah satu dari mereka adalah wanita kulit putih yang seperti dikisahkan dalam The Independent, didorong dan diseret di jalan oleh sejumlah petugas polisi. "Saya baru saja berdiri di sisi jalan. Kini nyata itu perbuatan ilegal, hanya berdiri di trotoar," ujarnya di saat bersamaan beberapa polisi memelintir tangan si wanita ke belakang dan mendorong tubuhnya masuk ke mobil polisi.

Ia sempat ditanya namanya oleh jurnalis Independent. "Troy Davis," ujarnya. Wanita itu menyebut nama pria yang secara kontroversial dieksekusi oleh negara bagian Georgia pekan lalu. "Troy Davis, Emmet Till, Medgar Evers, Martin Luther King," tulis harian itu lagi adalah sejumlah nama martir 'demokrasi' AS.

sumber : The Independent
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement