REPUBLIKA.CO.ID,jJAKARTA – Ketua BAZNAS, Didin Hafidhudin, mengatakan mengatakan memiliki ilmu tentang haji menjadi syarat utama diterima atau tidaknya ibadah haji.
"Setiap calon jamaah haji harus mempersiapkan ilmu tentang ibadah haji baik yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadahnya maupun kandungan yang ada di dalamnya,” katanya kepada Republika, Sabtu (8/10).
Ia yakin jamaah asal Indonesia bisa paham prosesi haji jika mereka mengikuti dengan baik bimbingan manasik yang dilakukan oleh para pembimbingnya. Membaca buku yang berkaitan dengan manasik juga dapat dilakukan sebagai cara untuk memahami rukun dan tuntunan haji. Namun sayang, tidak semua calon jamaah melakukannya.
“Oleh karena itu kementrian agama, ormas Islam serta MUI harus bekerjasama memberikan bimbingan kepada jamaah sebelum jamaah berangkat haji,” kata guru besar IPB ini. Bagi jamaah yang belum begitu paham tata cara haji, ia menyarankan agar jamaah sering mengikuti kajian-kajian yang sering diadakan oleh masing-masing kloter ketika di Makkah atau Madinah.