REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Boaz Solossa dan Ricardo Salampessy menyatakan siap membela timnas Indonesia ketika menghadapi Qatar pada Grup E kualifikasi Piala Dunia 2014, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 11 Oktober mendatang. Tapi arsitek timnas Indonesia, Wim Rijsbergen, tidak serta merta memanggil dua pemain Persipura Jayapura tersebut.
Asisten Pelatih Indonesia, Liestiadi, mengatakan keputusan pemanggilan pemain merupakan hak Rijsbergen sebegai pelatih. Arsitek asal Belanda tersebut harus mempertimbangkan pelanggaran disiplin yang dilakukan Boaz dan Ricardo sebelum memanggilnya kembali untuk memperkuat Merah Putih.
“Mereka tidak datang saat latihan pertama yang sudah ditetapkan. Itu indisipliner. Tapi, masalah ini masih akan dibahas lebih lanjut,” kata dia.
Sementara bomber Indonesia, Christian Gonzales, menghormati keputusan Boaz yang tidak bergabung tepat waktu. Ia menilai pemain asal Papua tersebut pasti memiliki alasan tersendiri. Penyerang berdarah Uruguay ini mengakui ketidakhadiran Boaz membuatnya kehilangan tandem di lini depan.
Meski demikian, Gonzales siap untuk bekerja sama dengan pemain lain, seperti Yongki Ari Wibowo dan Bambang Pamungkas. “Itu bukan masalah. Saya bekerja dengan siapapun di lini depan. Semua pemain siap,” ujar dia.