REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Pengasuh Pesantren Mahasiswa An-Nur, Wonocolo, Surabaya, yang juga dosen Fakultas Adab di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya KH Imam Ghazali Said menawarkan pendekatan baru dalam pemahaman Islam, terutama berkaitan dengan radikalisasi dan deradikalisasi.
Pendekatan itu adalah menggunakan Sirah Nabawiah. Sirah ini, singkatnya, sejarah perjalanan amalan ibadah Nabi Muhammad SAW. Ia jelaskan, dengan menggunakan pendekatan Sirah terhadap kelompok-kelompok radikal, diharapkan tidak ada perbedaan pendapat umat.
Sebaliknya, ia katakan, kalau deradikalisasi didekati lewat fikih tetap ada perbedaannya. "Insya-Allah perbedaan pendapat umat dalam agama tidak akan memicu konflik (dengan Sirah Nabawiah), sedangkan pendekatan fiqih ada perdebatan, sedangkan pendekatan hadits akan ada tuduhan bid'ah," ucap dia.
Pemerintah sudah menjalankan program deradikalisasi tahun 2006-an. Pendekatan pemerintah bersifat 'soft approach'. Caranya, pemerintah melakukan pembinaan masyarakat di kantong-kantong yang dipetakan ada pengembangan ajaran radikal, tentunya melalui pendekatan kepada tokoh masyarakat setempat.
Pendekatan deradikalisasi itu tidak hanya pendekatan secara persuasif, tapi sudah bersifat program, di antaranya masyarakat yang kurang sejahtera akan diberi aktivitas ekonomi lokal dan ketrampilan bagi pemuda.