Selasa 11 Oct 2011 14:33 WIB

Waduh...1,8 Juta Penduduk Indonesia Teroris

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jumlah masyarakat indonesia yang diduga terlibat dalam jaringan teroris mencapai 1,8 juta orang atau dua persen dari total penduduk Indonesia yaitu 204 juta jiwa. Tetapi diakui, kecenderungan radikalisme di masyarakat mulai mengalami penurunan.

Fakta itu, kata Kepala BNPT, Ansyad Mbai, berdasarkan temuan Lembaga Survei, Lazuardi Biru, yang menyimpulkan tren radikalisme kian surut dari tahun ke tahun. Ia membantah jika deradikaliasi yang diupayakan selama ini gagal.

Usaha itu sudah maksimal ditempuh, tetapi para teroris tidak kehabisan akal dan cara untuk membenarkan tindakan mereka. "Namanya juga penjahat,"katanya di sela-sela rapat pimpinan Muslimat Nahdlatul Ulama di Jakarta, Selasa (11/10)

BNPT, katanya mengusulkan agar payung hukum tentang terorisme dipertegas. Ia mencontohkan pemerintah Malaysia memiliki dan memberlakukan hukum yang tegas untuk aksi kejahatan terorisme.

Sedang di di Tanah Air para pelaku terorisme bisa bergerak leluasa. UU yang berlaku saat ini di Indonesia dinilai masih lembek. Ia pun merekomendasikan amandemen atas UU tersebut.

Menurutnya, semua pihak diminta tidak khawatir bahwa UU itu nantinya akan disalahgunakan. Masyarakan dapat secara langsung melakukan pengawasan, lewat media massa misalnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement