Rabu 12 Oct 2011 06:52 WIB

Warga Camar Bulan Merasa Lebih Diperhatikan Malaysia Ketimbang NKRI

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Siwi Tri Puji B
Wilayah Tanjung Datu, Kalimantan Barat
Foto: Google Map
Wilayah Tanjung Datu, Kalimantan Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Temuan Komisi I DPR perihal pencaplokan wilayah di Dusun Tanjung Datu dan Camar Bulan di Kalimantan Barat oleh Malaysia bukan omong kosong. Hakim konstitusi Akil Mochtar menyatakan, pencaplokan itu disadari penuh oleh 1.883 warga atau 493 kepala keluarga Dusun Tanjung Datu dan Camar Bulan. "Masyarakat mengetahui pemerintah Malaysia melakukan pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia. Program ini disambut warga Indonesia di sana sebab selama ini mereka lebih merasa diperhatikan oleh Malaysia," kata Akil kepada Republika, Rabu (12/10).

Alhasil banyak warga Indonesia yang menjual hasil alamnya ke Serawak, sebab mudah dijangkau jalan darat dan barangnya dihargai tinggi. Begitu juga, tidak sedikit pengusaha Malaysia beroperasi di wilayah Indonesia sebab disambut baik oleh warga.

Ia membantah warga di sana telah kehilangan rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia. Yang ada, sebut Akil, warga di sana merasa tidak diakui pemerintah sebab sejak merdeka hingga kini tidak ada pembangunan infrastuktur. Dampaknya wilayah tersebut seperti terisolasi ketika mau menuju ke kota terdekat di Kalimantan Barat.

Karena itu, untuk merebut perhatian warga perbatasan yang selama ini ditelantarkan, ia mengusulkan pemerintah mengucurkan program pembangunan sebanyak-banyaknya. Ia menyatakan miris melihat beranda Indonesia di mata warga Malaysia malah tidak terurus dan berkebalikan dengan penilaian warga Indonesia terhadap Malaysia. "Jangan salahkan warga jika mereka senang berinteraksi dengan Malaysia, meski saya yakin mereka sebenarnya bangga menjadi warga Indonesia," kata Akil.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement