REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Kawanan pencuri besi yang menyebabkan robohnya 13 tower saluran udara ekstra tinggi (SUTET) PLN masih diburu polisi. Para pelaku dipastikan berjumlah lebih dari satu orang dan sudah lama merencanakan aksinya.
Belasan tower sutet PLN ambruk pada Senin (10/10) malam lalu akibat digergaji bagian besi penopang yang berada di bawah. Lokasi tower sutet yang roboh berada di empat desa Kecamatan Cibadak yaitu Pamuruyan, Sukasirna, Warnajati, dan Neglasari.
‘’Kasusnya masih tahap penyelidikan,’’ujar Kapolres Sukabumi AKBP Bagus Srigustian, kepada Republika, Rabu (12/10), saat melakukan peninjauan ke lokasi kejadian. Hasil penelusuran di lapangan menunjukkan robohnya tower sutet disebabkan hilangnya besi siku-siku penopang tower.
Menurut Bagus, besi penopang yang hilang tidak hanya di satu titik saja, melainkan di sejumlah bagian lain tower. Penopang dari besi tersebut dipotong dengan menggunakan alat gergaji.
Ditambahkan Bagus, rangkaian besi penopang disambung dengan menggunakan baut. Konstruksi itu mempermudah pelaku untuk menggergajinya.
‘’Kasus pencurian besi tower PLN memang seringkali terjadi," terang Bagus. Kondisi tersebut seharusnya sudah bisa diantisipasi sebelumnya, dengan memperkuat pemasangan besi terutama bagian bawah.
Manajer PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Sukabumi, Nono Mulyono menuturkan, PLN sudah melakukan pemantauan ke lokasi kejadian. Hasilnya dipastikan sejumlah besi penopang tower sutet raib dicuri.
Bahkan, petugas di lapangan masih menemukan dua barang bukti berupa gergaji. Kedua barang bukti itu telah diserahkan kepada Polres Sukabumi sebagai bahan penyelidikan.